Rabu, 09 Desember 2015

MENCARI BERKAH PASCA NIKAH

1| Ini bukan tentang barca versus madrid. Tapi bagaimana mencari barca (alias berkah) pasca married.
2| Berkah itu penting. Jika tak ada dalam rumah tangga, suasana bisa genting. Masalah datang menambah pusing.
3| Rasul menegur sahabat yang mendoakan pengantin: ‘bir rifa-i wal banin’. Semoga kalian rukun dan banyak anak. Ini bukan ajaran addin (agama Islam).
4| Do’a yang utama bagi pengantin adalah mendapat berkah. Sebab berkah mendatangkan sakinah. Setiap penghuni merasa betah di rumah.
5| Do’a yang hanya fokus kepada banyak anak dan kerukunan adalah doa jahiliyah. Sebab urusan nikah terkait dengan ibadah. Maka yang dicari adalah berkah.
6| Berkah bermakna ziyadatul khair ‘bertambahnya kebaikan’. Jika kebaikan bertambah, maka keburukan terusir sudah. Lenyaplah masalah.
7| Rumah tangga ibarat tanah lapang. Jika tak ditanam pepohonan, yang tumbuh rumput ilalang. Kebaikan hilang, keburukan datang.
8| Jika anak mulai berulah, pasangan suka marah-marah, orang lain ikut campur masalah, hati gelisah, semua bermula dari tak adanya berkah.
9l Jangan buru-buru datang ke psikolog, jika nilai anak di sekolah jeblok. Jangan buru-buru ke konselor jika dengan pasangan tak saling tegor.
10| Sebelum minta bantuan orang tuk tangani masalah rumah tangga kita, mari tengok apakah berkah telah tumbuh subur dalam keluarga kita.
Share:

Selasa, 08 Desember 2015

Meng-aqil baligh-an anak

Walau tulisannya lumayan panjang, saya kira ini salah satu kunci jawaban permasalahan parenting (mendidik anak). 
Semakin dibaca semakin  ngena.

=================================

Mengaqil baligh-kan anak
Materi pertama dari Psikolog lulusan UI, Drs. Adriano Rusfi, S.Psi atau yang sering di sapa Bang Aad. Beliau menyampaikan materi Melahirkan Generasi Aqil Baligh untuk Peradaban Indonesia yang Lebih Hijau dan Lebih Damai.
Konsultan SDM dan Pendidikan Independen yang pernah menjadi Pimpinan Umum Majalah Ummi ini membuka materi dengan pertanyaan: “Apa yang membuat anak-anak kita tertarik dengan ISIS atau NII? Mengapa seorang anak usia 13 tahun bisa mengendarai mobil balap dan menewaskan banyak orang? Mengapa tawuran? Mengapa pakai narkoba?”
Share:

Sabtu, 05 Desember 2015

Jangan jadi Ayah bisu !

Para ayah yang baik, kita pasti sepakat bahwa al-Qur’an adalah sumber utama bagi setiap muslim di setiap lini kehidupannya. Sayang ya yah, kalau pernyataan ini hanya tinggal pernyataan tanpa aplikasi.
Buktinya..
Siapa yang hari ini bicara tentang parenting dengan merujuk langsung ke al-Qur’an.
A big question!

Nah ayah, mulai tulisan ini hingga beberapa tulisan ke depan, kita akan belajar bersama langsung dari al-Qur’an. Menggali sedalam-dalamnya. Untuk mendapatkan mata air terjernih. Panduan untuk setiap ayah.

Sebuah tulisan ilmiah akan menjadi inspirasi kajian kita dalam tema ini. Tulisan ilmiah tersebut karya Sarah binti Halil bin Dakhilallah al-Muthiri, untuk meraih gelar magister di Universitas Umm al-Quro, Mekah, Fakultas Pendidikan, Konsentrasi Pendidikan Islam dan Perbandingan.
Judul tulisan ilmiah tersebut adalah:

حِوَارُ اْلآباَءِ مَعَ اْلأبْناَءِ فيِ اْلقُرْآنِ اْلكَرِيْمِ وَتَطْبِيْقَاتُهُ التَّرْبَوِيَّةِ

"Dialog orangtua dengan anak dalam al-Qur’an al-Karim dan aplikasi pendidikannya"

Menurut tulisan ilmiah tersebut, terdapat 17 dialog (berdasarkan tema) antara orangtua dengan anak .dalam al-Qur’an yang tersebar dalam 9 Surat.
Ke-17 dialog tersebut dengan rincian sebagai berikut:
Share: