Senin, 01 Juni 2015

Tabligh

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Sifat Rasululloh SAW: Tabligh
Berikut secuplik artikel yang bisa kita pelajari bersama...

Al-Ahzab (33) : 21
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.

Tabligh

Salah satu sifat Rasulullah SAW yang patut kita teladani adalah Tabligh.
Tabligh artinya menyampaikan. Segala firman Allah
yang ditujukan oleh manusia, disampaikan oleh Nabi.
Tidak ada yang disembunyikan meski itu
menyinggung Nabi.
ﻟِّﻴَﻌْﻠَﻢَ ﺃَﻥ ﻗَﺪْ ﺃَﺑْﻠَﻐُﻮﺍ۟ ﺭِﺳَٰﻠَٰﺖِ ﺭَﺑِّﻬِﻢْ ﻭَﺃَﺣَﺎﻁَ ﺑِﻤَﺎ ﻟَﺪَﻳْﻬِﻢْ
ﻭَﺃَﺣْﺼَﻰٰ ﻛُﻞَّ ﺷَﻰْﺀٍ ﻋَﺪَﺩًۢﺍ
“Supaya Dia mengetahui, bahwa sesungguhnya rasul-
rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah
Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi
apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung
segala sesuatu satu persatu.” [Al Jin 28]
“Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling,
karena telah datang seorang buta kepadanya” [‘Abasa
1-2]

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa firman
Allah S.80:1 turun berkenaan dengan Ibnu Ummi
Maktum yang buta yang datang kepada Rasulullah
saw. sambil berkata: “Berilah petunjuk kepadaku ya
Rasulullah.” Pada waktu itu Rasulullah saw. sedang
menghadapi para pembesar kaum musyrikin Quraisy,
sehingga Rasulullah berpaling daripadanya dan tetap
mengahadapi pembesar-pembesar Quraisy. Ummi
Maktum berkata: “Apakah yang saya katakan ini
mengganggu tuan?” Rasulullah menjawab: “Tidak.”
Ayat ini (S.80:1-10) turun sebagai teguran atas
perbuatan Rasulullah saw.
(Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan al-Hakim yang
bersumber dari ‘Aisyah. Diriwayatkan pula oleh Ibnu
Ya’la yang bersumber dari Anas.)
Sebetulnya apa yang dilakukan Nabi itu menurut
standar umum adalah hal yang wajar. Saat sedang
berbicara di depan umum atau dengan seseorang,
tentu kita tidak suka diinterupsi oleh orang lain.
Namun untuk standar Nabi, itu tidak cukup. Oleh
karena itulah Allah menegurnya.
Sebagai seorang yang tabligh, meski ayat itu
menyindirnya, Nabi Muhammad tetap
menyampaikannya kepada kita. Itulah sifat seorang
Nabi.
Tidak mungkin Nabi itu Kitman atau menyembunyikan
wahyu.
Sumber:
media-islam.or.id/2011/10/30/4-sifat-nabi-shiddiq-amanah-fathonah-dan-tabligh/
Ralika
HSMN.TimTemaDiskusi@gmail.com
Share:

0 komentar:

Posting Komentar